PAUD TPQ MANBA'UL HUDA DESA PUTATSARI BERGABUNG DALAM NAUNGAN LEMBAGA BAKTI INDONESIA

Satu lagi keberhasilan yang telah ditunjukkan oleh Dewan Pengurus Lembaga Bakti Indonesia yang konsisten dalam penyelenggaraan pendidikan non formal melalui Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu dengan telah bergabungnya PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (PAUD TPQ) Manba'ul Huda ke dalam kemitraan Lembaga Bakti Indonesia.


Setelah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pihak pengelola TPQ, dibantu dengan Pemerintah Desa Putatsari serta dukungan dari masyarakat Desa Putatsari, akhirnya terbentuklah kemitraan strategis dalam penataan lembaga serta peningkatan sumber daya manusia di perdesaan.

PAUD TPQ Manba'ul Huda terletak di Dusun Tahunan Desa Putatsari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan, menempati sepetak tanah wakaf dari pendiri TPQ, Bp. Moh Yasir yang mana sekaligus menjadi ketua penyelenggara PAUD TPQ Manba'ul Huda, telah berjalan dengan baik.

Suatu kebanggaan besar bagi seluruh pengelola lembaga, kini PAUD TPQ Manba'ul Huda telah mengantongi ijin operasional penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dari Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, sekaligus menjadi lembaga penyelenggara PAUD pertama di Desa Putatsari, sebagai sebuah desa dengan luas wilayah terluas di Kecamatan Grobogan.

Berada di daerah golongan terpencil dari Kabupaten Grobogan, namun antusias masyarakat terhadap pola pengembangan pendidikan khususnya yang berbasis pada ajaran agama, menjadi motivasi tersendiri bagi seluruh aktivis Lembaga Bakti Indonesia untuk memberikan pelayanannya, menjangkau masyarakat segala umur, termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah serta latar belakang pendidikan rendah.

PAUD TPQ Manba'ul Huda, kini telah masuk dalam prioritas penerima Bantuan Operasional (BOP) PAUD Tahun 2012 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berawal dari satu kegiatan ini, diharapkan Desa Putatsari akan menjadi obyek pengembangan pemberdayaan masyarakat yang digawangi langsung oleh Lembaga Bakti Indonesia. Potensi keragaman, adat istiadat, serta jumlah penduduk, menjadi pertimbangan tersendiri bagi Dewan Pengurus LBI dalam mengerahkan tenaga dan programnya di bidang pendidikan masyarakat.

Kiranya, langkah awal ini akan berdampak strategis bagi peningkatan kesejahteraan sosial, khususnya dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sepanjang hayat.Terlebih lagi, dengan adanya satu goal awal menjadi tolok ukur dalam persiapan program-program lain seperti: pemberantasan buta aksara (keaksaraan fungsional), pengembangan kelompok bermain, pemberantasan buta komputer, internet masuk desa, program pendidikan kesetaraan paket b dan paket c, taman bacaan masyarakat (TBM), kelompok kewirausahaan masyarakat/ kelompok usaha produktif (KUP), pemberdayaan perempuan, pemberdayaan pemuda, serta program pendidikan kecakapan hidup terkhusus bagi masyarakat Desa Putatsari. Kita tunggu aksi dan kabar spektakulernya!