Senin, 07 Februari 2011

CONTOH PROPOSAL

PROPOSAL
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA PELOPOR

PUSAT SERVIS DAN APLIKASI HANDPHONE
(ONE STOP SERVICE)

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pemerintah Indonesia dewasa ini sedang serius menggalakkan pemberantasan kemiskinan. Seluruh jajaran pemerintahan dari pusat hingga ke daerah berlomba-lomba membenahi sistem pemerintahan dan program-program yang terkait dengan pengentasan kemiskinan. Tetapi sekalipun program-program tersebut dibuat sedemikian sempurna, tanpa peran aktif masyarakat tidak akan ada artinya.
Menurut data BPS pada bulan Agustus tahun 2008, jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 9,39 juta orang (8,48%) dari total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berada di perkotaan serta sebagian kecil lainnya berada di pedesaan. Jika dilihat dari latar belakang pendidikan pada pengangguran tersebut; 27,09% berpendidikan SD ke bawah, 22,62% berpendidikan SLTP, 25,29% berpendidikan SMA, 15,37% berpendidikan SMK, dan 9,63% berpendidikan Diploma sampai Sarjana.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia diantaranya: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match). Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melajutkan yang tidak terserap dunia kerja/ berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour). Keempat, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global. Kelima, melimpahnya sumber daya alam di pedesaan, tetapi tidak dimanfaatkan secara optimal
Masalah pengangguran yang selalu identik dengan penambahan angka kemiskinan yang tidak disikapi secara serius akan berdampak pada kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi tepat untuk menangani masalah ini.
Wirausaha, salah satu solusi terbaik yang perlu digalakkan oleh seluruh masyarakat, dimulai dari generasi muda. Dengan pandangan yang baru, membuka usaha, berarti membuka kesempatan kerja bagi orang lain. Dimulai dari industri rumah tangga, salah satunya melalui kelompok- kelompok kecil yang berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan pemuda, lebih dikenal dengan sebutan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda. Beberapa kaum muda, yang sepikir dan memiliki kemauan untuk maju dan berkembang, membentuk suatu organisasi kepemudaan yang diberi nama Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Pangeran Puger. Lembaga ini didirikan di wilayah administrasi Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Pangeran Puger didirikan baru-baru ini pada tahun 2009, dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, lembaga independen ini mulai bergerak membangun “kerajaan” yang diharapkan dapat maju dan berkembang, serta bermanfaat bagi khalayak luas.
Secara singkat, Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger telah membina anggota dalam pengembangan kewirausahaan, salah satunya Servis dan Aplikasi Handphone.


B. MAKSUD
Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger membina usaha servis dan aplikasi handphone dengan maksud sebagai berikut:
• Menambah pengetahuan mengenai teknisi handphone secara lebih intensif.
• Memberikan pembelajaran komputer secara efektif dengan orientasi ke arah pekerjaan.
• Menyalurkan bakat dan minat anggota di bidang komputer, khususnya aplikasi handphone.
• Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman di bidang handphone dan komputer bagi anggota yang telah merintis usaha counter handphone pada khususnya, dan anggota organisasi pada umumnya.
• Menambah khasanah ilmu pengetahuan.

C. TUJUAN
Tujuan dari pengajuan proposal ini adalah:
• Pengembangan ilmu pengetahuan di bidang servis dan aplikasi handphone melalui pembelajaran.
• Menjangkau kaum muda di daerah setempat, terutama bagi mereka yang belum mempunyai penghasilan atau pekerjaan tetap agar mempunyai keterampilan yang lebih.
• Memberi peluang bagi masyarakat untuk menambah penghasilan lewat pekerjaan sambilan atau paruh waktu.
• Memberi kesempatan bagi khalayak umum, kaum pelajar yang ingin belajar servis dan aplikasi handphone serta pengenalan dunia usaha baru di wilayah Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
• Membangun jaringan usaha yang baik serta dunia usaha di lingkungan Kelurahan Grobogan pada khususnya, dan Kecamatan Grobogan serta Kabupaten Grobogan pada umumnya.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN
• Anggota Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger mendapatkan keterampilan keahlian melalui pembelajaran/ training sebagai bekal bekerja dan berwirausaha.
• Lembaga berharap, anggota dapat menggali informasi lebih dalam mengenai peluang usaha untuk dikembangkan di wilayah Kelurahan Grobogan.
• Menciptakan lapangan kerja baru bagi khalayak luas.

















BAB II
PROFIL LEMBAGA


1.Nama Lembaga : LEMBAGA PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PEMUDA (LPKP) PANGERAN PUGER
2.Alamat Lembaga : Jl. Slamet Riyadi Rt 02/V Kel. Grobogan
Kec. Grobogan, Kab. Grobogan,
Prov. Jawa Tengah. Kode Pos: 58152
No. Telp. (0292) 426008, 0857 4047 6000
2.Jenis Usaha : Servis dan Aplikasi Handphone
3.Legalitas Usaha : - Akta Pendirian No: 258
oleh Notaris Ibu. Endang Sri Wukiryatun, SH.
- NPWP No: 02.771.149.8-514.000
a.n. LPKP. PANGERAN PUGER
- Rekening Bank No: 5994-01-005458-53-9
- Nama Bank/ Cabang: BRI Cabang Purwodadi
Unit Grobogan
a.n. LPKP PANGERAN PUGER
- Surat Ket. Domisili No: 145/467/VI/2009
1.Nama Penanggung Jawab
Lembaga : Indro Bagus Setyo Nugroho, A.Md.
2.Jenis Kelamin : Laki-laki
3.Tempat/ Tgl Lahir : Grobogan, 04 Agustus 1985
4.Pendidikan Terakhir : Diploma III
5.Deskripsi Produk : Jasa layanan perbaikan/ servis handphone dan
Aplikasi handphone
6.Kapasitas Produksi : Jasa servis ± 3 – 5 handphone per hari
Jasa aplikasi ± 5 handphone per hari
7.Jumlah Tenaga Kerja : 3 (tiga) orang
8.Bahan Baku : Perlengkapan servis handphone
9.Pemasaran : Melalui outlet-outlet binaan lembaga
10.Omzet Usaha/ Th : ± 25 Juta per tahun
11.Prospek Pengembangan
Usaha : Semakin lama, dunia handphone akan semakin
Berkembang, dalam 5 – 10 tahun ke depan,
Prospek usaha servis dan aplikasi handphone
Masih sangat cerah.
















Grobogan, 30 Juni 2009
Ketua LPKP. Pangeran Puger



INDRO BAGUS S. NUGROHO, A.Md.


BAB III
GAMBARAN UMUM PROGRAM


Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger membina usaha di bidang Servis dan Aplikasi Handphone oleh karena dunia handphone yang tidak terlepas dari aplikasinya mempunyai prospek yang baik ke depan, dimana dunia elektronika dan information technology semakin berkembang. Ini berarti, kebutuhan akan perangkat komunikasi seperti handphone akan selalu dan semakin dibutuhkan.
Sementara itu, jumlah anggota organisasi ini adalah sebanyak 125 (seratus dua puluh lima) orang. Jumlah anggota yang cukup besar untuk organisasi dengan skala lokal merupakan potensi yang luar biasa jika disikapi lebih lanjut. Dari keseluruhan anggota, telah berhasil dibentuk kelompok-kelompok dalam pengembangan kewirausahaan di berbagai bidang dan jenis usaha, baik peternakan dan pertanian, kerajinan tangan, keterampilan keahlian, dan perdagangan. Khusus bidang servis dan aplikasi handphone, telah ada 5 usaha counter handphone yang sudah berjalan dan dihandle oleh beberapa anggota organisasi. Antara lain; Bagoes Cellular Grobogan, Toko Sani Grobogan, Moro Tresno Cellular, d’Simple Purwodadi, Trend Cell, dan beberapa anggota yang berwirausaha secara part time.

A. NAMA PROGRAM
Program yang akan kami selenggarakan adalah “Pusat Servis dan Aplikasi Handphone (One Stop Service)”.

B. LOKASI
Lokasi usaha servis dan aplikasi handphone terpusat di Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger yaitu di Jl. Slamet Riyadi No. 11 Rt 01/ V Grobogan.
C. PELAKSANA
Pelaksana atau pelaku usaha servis dan aplikasi handphone ini adalah anggota-anggota organisasi khususnya yang mempunyai bakat dan ketertarikan di bidang elektronika, dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Pemuda usia produktif (18 – 35 tahun).
2. Pemuda dengan tidak memandang perbedaan gender, diutamakan tidak bersekolah atau tidak mempunyai penghasilan/ pekerjaan tetap (pengangguran).
3. Memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
4. Diprioritaskan dari kalangan keluarga menengah ke bawah.

D. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak-pihak yang telibat dalam usaha ini adalah para anggota organisasi. Singkatnya, usaha ini dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.

E. HASIL YANG TELAH DICAPAI
Pada dasarnya, kami telah merintis usaha ini kurang lebih 5 tahun yang lalu dan telah mengalami pasang surut. Namun, ada perkembangan yang cukup membanggakan yaitu:
1. Berdirinya outlet Bagoes Cellular sebagai usaha binaan organisasi, dan terpilih menjadi Kios Halo Telkomsel (outlet resmi Telkomsel) tahun 2005.
2. Terbentuknya kelompok-kelompok usaha sejenis, diantaranya d’Simple Cell Purwodadi, Toko “Sani” Grobogan, Trend Cell Grobogan, dan Static Net Grobogan.
3. Pengembangan kelompok-kelompok usaha lain (diferensiasi usaha).





F. PROSPEK PENGEMBANGAN
Prospek dalam pengembangan usaha ini kami arahkan terwujudnya One Stop Servis (Pusat Servis dan Aplikasi Handphone) yang menjangkau seluruh outlet binaan organisasi.

G. TANTANGAN YANG DIHADAPI
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Paradigma masyarakat mengenai “Menjadi pegawai atau bekerja lebih mulia dibanding dengan berwirausaha” harus diubah melalui tindakan nyata bahwa kita juga dapat sukses melalui berwirausaha.
2. Pangsa pasar yang begitu besar, membutuhkan ketenagaan yang besar pula.
3. Sistem Teknologi Informasi yang semakin berkembang, layanan handphone yang semakin canggih membutuhkan Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
4. Peluang usaha yang sangat cerah ke depan, membutuhkan pengelolaan keuangan yang lebih falid.










BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM


A. TARGET
Rencana pengembangan program kewirausahaan bidang servis dan aplikasi handphone dapat dirinci sebagai berikut:
• TAHAP PERSIAPAN
1. Penyusunan proposal guna pengembangan usaha servis dan aplikasi handphone sesuai dengan sistematika penulisan yang telah ditentukan.
2. Sosialisasi usaha kepada anggota-anggota.
3. Rencana menyelenggarakan pembelajaran melalui training bagi para peminat khususnya anggota Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger langsung di tempat usaha.
4. Rekruitmen calon peserta program
• TAHAP REKRUITMEN
Rekruitmen dengan spesifikasi mengacu pada Bab sebelumnya, namun diprioritaskan anggota Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger, supaya pengembangan dan pemberdayaan sebagai salah satu misi organisasi terwujud.
• TAHAP PEMBELAJARAN/ TRAINING
Tahap pembelajaran meliputi:
1. Teori pengenalan peralatan servis handphone
2. Teori pengenalan aplikasi handphone
3. Praktek servis dan aplikasi handphone
4. Evaluasi melalui studi kasus




B. CARA PENCAPAIAN
Cara pencapaian dapat dirinci sebagai berikut:
• TAHAP PRAKTEK/ MAGANG
Anggota yang mengikuti training akan melanjutkan ke tahap praktek dilanjutkan magang setelah melaksanakan seluruh rangkaian materi teori. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta lebih detail dalam memahami seluruh materi yang telah diberikan sekaligus kendala yang dihadapi dalam penjualan di lapangan. Adapun daftar tempat magang sebagai berikut:
1. BAGOES CELLULAR, Jl. – Grobogan
2. MORO TRESNO CELL, Jl. KH. Ahmad Dahlan – Grobogan
3. TOKO SANI, Jl. Sidorejo – Grobogan
4. TREND CELL, Jl. – Grobogan
5. d’SIMPLE CELL, Jl. R. Suprapto – Purwodadi
6. ABI CELLULAR, Jl. R. Suprapto – Purwodadi
7. ANTARES, Autorizhed Dealer Telkomsel – Purwodadi
8. Static Net, Jl. – Grobogan
• TAHAP PENYALURAN/ PEMANDIRIAN
Peserta training yang potensial nantinya akan disalurkan ke bidang kerja yang sesuai. Dalam proses ini penyelenggara bekerjasama dengan relasi usaha yang bergerak dalam bidang servis dan aplikasi handphone di berbagai tempat.
Lebih daripada itu, warga belajar didorong untuk berwirausaha secara mandiri dengan binaan dan bimbingan lebih lanjut, baik bantuan permodalan maupun marketing dan pengelolaan.
• TAHAP MONITORING DAN EVALUASI
Pada tahap awal akan didata jumlah anggota yang telah berhasil menyelesaikan program hingga tuntas, dan selanjutnya anggota akan dikelompokkan berdasarkan keberhasilannya dalam berwirausaha mandiri maupun tersalurkan dalam bidang kerja. Tahap berikutnya adalah pembuatan matrik succes story sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan
training sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

C. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN
Sumber daya yang dibutuhkan dalam hal ini sangat tergantung akan Sumber Daya Alam (SDM) yang berkualitas dan yang paling penting mempunyai keinginan/ target untuk maju dan berkembang.

D. JENIS-JENIS BELANJA
Jenis-jenis belanja yang akan menggunakan bantuan dana blockgrant adalah sebagai berikut:
1. Penambahan peralatan dan perlengkapan servis handphone
2. Belanja peralatan dan perlengkapan aplikasi handphone
3. Biaya rekruitmen dan training servis dan aplikasi handphone
4. Penambahan modal usaha dan pembinaan kelompok
















BAB V
MANAJEMEN PENGEMBANGAN PROGRAM


A. PIHAK YANG TERLIBAT, HAK DAN KEWAJIBANNYA
Dalam hal pengelolaan, usaha servis dan aplikasi handphone dihandle oleh anggota Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger beserta outlet-outlet binaan. Sementara itu, pengelolaan keuangan juga dipegang langsung oleh anggota organisasi dengan bekerjasama dengan bank dan lembaga keuangan supaya mendapat kemudahan baik dalam hal kredit usaha maupun dalam investasi berupa tabungan jangka panjang dan tabungan biasa. Bank dan lembaga keuangan dimaksud yaitu; BRI Cabang Purwodadi Unit Grobogan serta KSP. Logam Mulia Cabang Grobogan.
Dalam pengembangannya, lembaga bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, antara lain:
1. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Grobogan sebagai pembina program di tingkat Kabupaten.
2. Kelurahan Grobogan sebagai tempat domisili usaha dan fasilitator.
3. Para pelaku usaha sejenis yang lebih berpengalaman seperti; Abi Cell, Jaya Cell, Antares, sebagai rekan bisnis.
4. DPD Purna Prakarya Muda Indonesia Prov. Jawa Tengah yang telah bekerjasama dengan kami dalam hal studi kadernisasi dan kepeloporan pemuda.
5. Karang Taruna Pangeran Puger Grobogan sebagai organisasi kepemudaan di lingkungan Kelurahan Grobogan.
6. Para distributor spare part handphone; Jaya Raya, Mobilix, sebagai pemasok kebutuhan spare part.
7. Anggota yang mengikuti training, sebagai warga belajar.


B. SUSUNAN ORGANISASI
Adapun susunan organisasi Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger adalah sebagai berikut:
Penanggungjawab : Kepala Kelurahan Grobogan
Penasehat : Kustijati, SPd.
Ketua : Indro Bagus Setyo Nugroho, A.Md.
Sekretaris : Soni Harsono
Bendahara : Ardhini Dwi Reistiani, SE.
Bidang Pelatihan dan Hubungan Antar Lembaga
: Bibianus Henky Widhi Antoro
: Imanuel Hadi Pramono, S.Pd.
Bidang Pengembangan Usaha dan Simpan Pinjam
: Tjiptorini Witjaksani
: Sri Wahyuni, S.Pd.
Bidang Sarana dan Prasarana
: Slamet Priyadi
: Subiyantoro
Bidang Humas dan Kesekretariatan
: Rubiyanto
: Joko Triyono

C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana pelaksanaan program diagendakan tanggal 10 Juli 2009, namun tetap mengacu pada situasi dan kondisi yang berkembang di lapangan.

D. RENCANA PELAPORAN
Laporan kegiatan beserta pertanggungjawaban atas penggunaan dana bantuan blockgrant akan diselesaikan secepat mungkin, maksimal tujuh hari setelah program dilaksanakan. Sementara itu, kami tetap memantau perkembangan para anggota training maupun yang sudah berwirausaha mandiri baik dalam kelompok maupun individu, supaya terdapat laporan berupa success story sebagai bahan pertimbangan kami untuk pengembangan usaha yang lebih lanjut, serta laporan kepada pihak tertuju.






















BAB VI
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Bantuan dana yang diusulkan sebesar Rp 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah), dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
NO URAIAN HARGA SATUAN JUMLAH
1. BIAYA MANAJEMEN
Pembelian ATK
Biaya pembuatan proposal
Biaya pembuatan laporan
Kesekretariatan
Transportasi
Biaya rapat/ koordinasi
Lain-lain
SUB TOTAL
200.000
150.000
150.000
100.000
100.000
100.000
50.000
200.000
150.000
150.000
100.000
100.000
100.000
50.000
850.000
2. BIAYA PENINGKATAN KAPASITAS PEMUDA
(REKRUITMEN & TRAINING)
Publikasi
Konsumsi
Pembelian spare part (bahan)
Pembuatan modul
Dokumentasi
Lain-lain
SUB TOTAL

200.000
500.000
800.000
500.000
100.000
50.000

200.000
500.000
800.000
500.000
100.000
50.000
2.150.000
3. PENGEMBANGAN USAHA
Pembelian peralatan utama
- 1 unit komputer
Pembelian peralatan servis
- blower
- power supply
- kabel data
- obeng set
- soldier
- flasher
- bluetooth
- infrared
SUB TOTAL

5.000.000











5.000.000
2.000.000








7.000.000
TOTAL 10.000.000
Terbilang: Sepuluh Juta Rupiah















BAB VII
PENUTUP

Dari berbagai uraian Proposal Kewirausahaan Pemuda Pelopor oleh Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger perlu dikembangkan di Kelurahan Grobogan dan Kecamatan Grobogan pada khususnya melalui kegiatan-kegiatan kepemudaan.
2. Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger merupakan wadah bagi kaum muda pada khususnya untuk mengembangkan diri dalam pemikiran dan penghasilan melalui wirausaha mandiri.
3. Pengajuan dana bantuan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan dan memajukan organisasi yang produktif dan lebih bermanfaat bagi pengembangan dan pemberdayaan generasi muda.
4. Melalui pengembangan usaha servis dan aplikasi handphone, diharapkan dapat memberi keterampilan keahlian yang bermanfaat dalam kemandirian wirausaha khususnya bagi anggota Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) Pangeran Puger.
Harapan kami, Proposal Usulan Bantuan Blockgrant Kewirausahaan Pemuda Pelopor ini dapat terealisasi demi pengembangan lembaga kepemudaan, terkhusus dunia usaha dan turut membuka lapangan pekerjaan dimulai dari Kelurahan Grobogan.
Grobogan, 28 Juni 2009
Hormat Kami;
Ketua




INDRO BAGUS S. NUGROHO, A.Md.










LAMPIRAN


2 komentar:

  1. Mau minta bantuan aja ribet banget,kan udan jelas-jelas warga indonesia ngapain ribet banget,katanya berlaku untuk semua WNI,terus seanadainya yang minya bantuan itu orang yang bisa bikin proposal akhirnya,tidak jadi fapat bantuan dong

    BalasHapus