Jumat, 23 Desember 2011

TAMAN BACAAN MASYARAKAT, SEBUAH PELITA ILMU UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN

Inilah wujud peran aktif Lembaga Bakti Indonesia yang terus konsisten dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk daerah pedesaan. Satu upaya lagi telah terwujud, dengan merintis adanya sebuah perpustakaan kecil demi melengkapi kegiatan lembaga dalam bidang pengembangan pendidikan non formal, sekaligus suatu upaya untuk turut serta dalam program PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT. Dewan Pengurus LBI menilai bahwa perintisan upaya-upaya kecil dan nyata akan lebih baik ketimbang sebuah konsep besar namun tidak nampak hasilnya, oleh karena itulah sebuah perpustakaan telah dibentuk di daerah Kelurahan Grobogan dengan nama TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) Ngudi Ilmu.
TBM Ngudi Ilmu berdiri dengan dasar Surat Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Bakti Indonesia Nomor: 56/TUS/DPH/LBI/XII/2011 tertanggal 1 Desember 2011. Serta SK Dewan Pengurus LBI Nomor: 57/TUS/DPH/LBI/XII/2011 tentang pengangkatan Badan Pengurus TBM Ngudi Ilmu. Dengan adanya landasan tersebut, diharap kinerja pengurus yang menangani secara khusus pengelolaan TBM menjadi semakin baik dan berkembang.

TBM Ngudi Ilmu sendiri pada dasarnya telah dirintis sejak tahun 2007 yang beralamatkan di Perumahan Grobogan Asri Jl. Werkudoro No. 24 Grobogan, namun oleh karena berbagai pertimbangan, khususnya mengenai letak yang lebih strategis dan terjangkau masyarakat luas, akhirnya per 1 Desember 2011, TBM Ngudi Ilmu berpindah ke lokasi Sekretarit Lembaga Bakti Indonesia, Jl. Slamet Riyadi No. 11 Grobogan dengan menggunakan ruangan terdepan.

Untuk itulah dibentuk kepengurusan baru yang akan mengelola TBM ke depan, didominasi oleh anak-anak muda dengan tingkat produktivitas tinggi, diharap mampu membangkitkan TBM untuk dapat terus berkarya demi memberikan layanan kepustakaan bagi masyarakat yang haus akan ilmu pengetahuan. Segala upaya mulai terus dirancangkan dan dilaksanakan, dengan pendataan ulang koleksi buku bacaan TBM Ngudi Ilmu, penambahan koleksi buku dari berbagai donatur buku-buku bekas, maupun sumbangan resmi dari Dewan Pengurus LBI, serta melibatkan masyarakat untuk terus memantau dan memanfaatkan adanya TBM di tengah-tengah mereka. 

Kiranya Pengelola TBM Ngudi Ilmu periode 2011 s/d 2014 mampu menunjukkan aksinya dalam mengembangkan sebuah perpustakaan kecil yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan yang terpenting mampu menjadi pelopor gerakan percepatan pembangunan di pedesaan mulai dari peningkatan SDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar